Ponpes Wali Barokah Kediri Siap Raih Predikat Eco Pesantren Pratama


Kediri, gelarfakta.com – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Eco Pesantren di Pondok Pesantren (Ponpes) Wali Barokah, Kota Kediri, pada Senin (24/11). Kegiatan ini bertujuan memperkuat tata kelola lingkungan di pesantren sekaligus mematangkan kesiapan Ponpes Wali Barokah yang dijadwalkan segera meraih predikat Eco Pesantren Pratama.
Bimtek tersebut menghadirkan Wakil Ketua Komisi D DPRD Jawa Timur, Khusnul Arif, dan Analis Kebijakan Teknis DLH Jatim, Barikhul Haq, sebagai pendamping. Keduanya menekankan pentingnya gerakan Eco Pesantren yang dinilai strategis karena pesantren memiliki kekuatan moral dan kedekatan dengan masyarakat sehingga mampu menjadi motor perubahan perilaku ekologis.
“Jika tata kelola lingkungan di pesantren berjalan baik, dipadukan dengan kurikulum dan aktivitas harian santri, maka akan lahir gelombang kesadaran lingkungan yang mengalir hingga ke masyarakat luas,” ujar Khusnul Arif.
Ia menyebut Ponpes Wali Barokah telah menjadi contoh nyata keberhasilan pengelolaan lingkungan bahkan sebelum dinilai secara formal. Khusnul berharap predikat Eco Pesantren Pratama yang segera diterbitkan melalui SK Gubernur dapat menjadi pemantik bagi pesantren lain di Jawa Timur.
Analis Kebijakan Teknis DLH Jatim, Barikhul Haq, menambahkan bahwa Bimtek ini digelar untuk memastikan praktik ramah lingkungan di pesantren selaras dengan regulasi terbaru pemerintah. Ia menegaskan bahwa penilaian Eco Pesantren tidak hanya menyangkut fasilitas fisik, tetapi juga perilaku santri dan kebijakan internal yang mendukung keberlanjutan.
“Kami akan melakukan monitoring untuk memastikan kegiatan ramah lingkungan yang sudah dilakukan Wali Barokah tetap berjalan, sekaligus bimtek agar aksi lingkungan di ponpes sesuai regulasi,” jelasnya.
Ketua Ponpes Wali Barokah Kediri, KH. Sunarto, menyambut positif dukungan pemerintah. Ia menuturkan bahwa budaya peduli lingkungan telah lama menjadi bagian dari tradisi pondok sehingga program Eco Pesantren bukan hal baru bagi mereka.
“Upaya kami menciptakan Eco Pesantren sudah lama dilakukan, bahkan sebelum program itu dibuat oleh pemerintah. Namun, dengan adanya Bimtek ini, kami memperoleh informasi penting soal regulasi terbaru, sehingga tata kelola menjadi lebih terprogram, berkelanjutan, dan bersinergi dengan semua pihak,” tuturnya.
KH. Sunarto memaparkan sejumlah inovasi lingkungan yang telah diterapkan Ponpes Wali Barokah. Antara lain pemanfaatan energi baru terbarukan melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas sekitar 2.200 kW, meski masih menghadapi kendala regulasi PLN. Selain itu, pengelolaan sampah dilakukan melalui sistem pemilahan terpadu, daur ulang plastik menjadi kerajinan, dan produksi kompos untuk pertanian pesantren. Untuk sanitasi, pondok telah menata kamar mandi dan toilet dengan rasio ideal guna memastikan kenyamanan santri.(*/pty/kur)



