Pagelaran Wayang Kulit “Wahyu Katentreman” Hidupkan Budaya dan Ekonomi Kreatif di Desa Lamong


Kediri, gelarfakta.com – Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bekerja sama dengan DPRD Provinsi Jawa Timur menggelar pagelaran wayang kulit di Desa Lamong, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri, Sabtu malam (22/11/2025). Acara bertema Pelestarian Budaya Jawa Timur ini menghadirkan dalang Ki Cahyo Kuntadi dengan membawakan lakon “Wahyu Katentreman.”
Anggota Komisi B DPRD Jawa Timur dari Fraksi Golkar, M. Hadi Setiawan atau yang akrab disapa Cak Hadi, menegaskan bahwa pelestarian budaya tidak hanya menjaga jati diri bangsa, namun juga mendorong tumbuhnya ekonomi kreatif.
“Selain memastikan kebudayaan terjaga, kita juga memastikan ekonomi kreatif ikut berkembang. Dalam setiap pagelaran budaya, masyarakat berkumpul dengan rukun, dan ekonomi rakyat ikut bangkit,” ujar Cak Hadi.
Ia menambahkan, kehadiran UMKM di sekitar lokasi pertunjukan menjadi bukti bahwa kegiatan budaya membawa manfaat langsung bagi masyarakat.
“Mulai penjual pentol sampai pedagang lainnya, insyaAllah semuanya laku. Ini menunjukkan bahwa di Indonesia, khususnya Jawa Timur, budaya yang kuat mampu menumbuhkan ekonomi kreatif,” jelasnya.
Melalui kesempatan itu Cak Hadi juga mengajak masyarakat untuk terus menjaga budaya sebagai identitas bangsa.
“Kita sebagai warga negara Indonesia wajib menjaga budaya kita sendiri. Sebagai bangsa besar yang memiliki budaya kuat, itu adalah anugerah dari Tuhan. Kemerdekaan yang diberikan Allah SWT mari kita jaga dengan hidup rukun,” pesannya.
Untuk diketahui, lakon Wahyu Katentreman ini mengangkat pesan mendalam tentang pentingnya ketentraman dan kemuliaan sebagai anugerah bagi manusia yang sabar, tekun beribadah, dan senantiasa menebar kebaikan.
Dalam kisah tersebut, kondisi negara digambarkan sedang porak poranda dan penuh kekisruhan. Untuk itu, Wahyu Katentreman menjadi wahyu yang dibutuhkan demi memulihkan kedamaian.
Kiai Semar sebagai sang Pemomong terus membimbing para Ksatria Pandawa agar berjuang dengan sepenuh tenaga meraih wahyu tersebut. Meski menghadapi berbagai cobaan, keteguhan iman akhirnya membawa Pandawa berhasil mendapatkan Wahyu Katentreman.
Pagelaran wayang kulit ini tidak hanya menjadi sarana hiburan, namun juga mengingatkan masyarakat tentang pentingnya pelestarian budaya sebagai fondasi kekuatan bangsa. Melalui kegiatan seperti ini, nilai-nilai kearifan lokal tetap hidup dan diwariskan kepada generasi berikutnya.
Pagelaran tersebut turut dihadiri anggota DPRD Kabupaten Kediri, Sigit Sosiawan, Subagio, dan IR Wiyono, serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur yang diwakili oleh Ketua Tim Kerja Pelindungan dan Pengembangan, Lesli Citra Pertiwi, S.Sos, M.Kp.
Masyarakat tampak antusias memenuhi lokasi pertunjukan, menghadirkan suasana guyub dan hangat khas acara budaya.(*/pty/kur)



