KesehatanPolitik dan Pemerintahan

Kota Kediri Perkuat Antisipasi Kasus DBD Jelang Musim Hujan

Kediri, gelarfakta.com – Menghadapi potensi peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di musim penghujan, Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Kesehatan menggelar rapat koordinasi lintas sektor. Acara yang menghadirkan narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur serta Kejaksaan Negeri Kota Kediri ini berlangsung di salah satu hotel di Kota Kediri, Kamis (18/9).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri, dr Moh Fajri Mubasysyir, dalam keterangannya menyampaikan bahwa hingga saat ini tercatat sebanyak 150 kasus DBD. Kecamatan Pesantren mencatat jumlah kasus tertinggi dengan 61 kasus, disusul Kecamatan Mojoroto sebanyak 50 kasus, dan Kecamatan Kota sebanyak 39 kasus.

“Jumlah ini mengalami penurunan dibanding tahun 2024 yang mencapai 256 kasus. Tahun 2024 menjadi puncak tertinggi karena musim penghujan berlangsung cukup panjang dan merata di berbagai wilayah,” jelas dr Fajri.

Dinas Kesehatan telah menyiapkan sejumlah langkah preventif, antara lain memperkuat sinergi lintas sektor serta melibatkan masyarakat dalam kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara berkelanjutan dan terpadu. Upaya ini bertujuan menekan populasi nyamuk Aedes aegypti, memutus siklus hidupnya, sekaligus mencegah penyebaran virus dengue.

“Kelurahan-kelurahan sudah aktif melaksanakan kegiatan PSN, salah satunya melalui kerja bakti bersama warga setiap hari Minggu. Selain itu, kami juga terus menggalakkan Gerakan 3M Plus, yaitu menguras, menutup, dan memanfaatkan kembali barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk,” ujarnya.

Lebih lanjut, dr Fajri menegaskan bahwa pencegahan DBD merupakan tanggung jawab bersama. Karena itu, keterlibatan seluruh elemen baik pemerintah maupun masyarakat sangat dibutuhkan. Ia menilai rakor ini sangat tepat dilakukan menjelang datangnya musim penghujan sebagai langkah antisipasi yang terencana.

“Kami berharap kegiatan ini dapat menghasilkan langkah-langkah terpadu dan berkelanjutan, sehingga Kota Kediri mampu menurunkan angka kasus DBD dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” pungkasnya.

Ia juga mengajak seluruh peserta rakor untuk aktif berjejaring serta mengimplementasikan pengetahuan yang diperoleh sesuai tugas dan kewenangan masing-masing.(*/pty/kur)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button