Politik dan Pemerintahan

Pemkab Jombang Raih Penghargaan Pemulihan Ekosistem dari Gubernur Jawa Timur

Jombang, gelarfakta.com – Pemerintah Kabupaten Jombang kembali mencatatkan prestasi dalam pelestarian lingkungan hidup. Pada Selasa (22/7/2025), Pemkab Jombang menerima penghargaan kategori Pemulihan Ekosistem yang diserahkan langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dalam acara “Sinergi Rimbawan dalam Rangka Pemulihan Ekosistem dan Peningkatan Sosial Ekonomi Masyarakat Kehutanan Jawa Timur” di Bukit Kayoe Putih, Desa Kupang, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto.

Karena sedang bertugas di Jakarta, Bupati Jombang, Warsubi, S.H., M.Si., diwakili oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Jombang, Agus Purnomo, S.H., M.Si., untuk menerima penghargaan tersebut.

Menanggapi capaian ini, Bupati Warsubi menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat yang telah mendukung upaya pemulihan ekosistem. “Alhamdulillah, kerja kolektif ini berbuah prestasi. Pemulihan ekosistem bukan sekadar pilihan, melainkan sebuah keharusan demi keberlangsungan hidup manusia dan seluruh makhluk hidup,” ujar Warsubi. Ia menegaskan bahwa ancaman kerusakan alam harus dihentikan dan langkah konkret diperlukan untuk memulihkan hutan, sungai, sumber mata air, serta kawasan bentang alam yang rusak.

Komitmen itu diwujudkan dalam berbagai regulasi daerah seperti:

– Perda No. 5/2011 tentang Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau,
– Perda No. 5/2014 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Mata Air,
– Perda No. 9/2014 tentang Perlindungan dan Pelestarian Tumbuhan dan Satwa,
– Perda No. 6/2011 tentang Pengelolaan Sampah,
– Perbup No. 56/2022 tentang Pembatasan Penggunaan Plastik Sekali Pakai,
– Surat Edaran “Satu Pernikahan Satu Pohon Lestari”,
– Imbauan Idul Fitri Minim Sampah,
– Serta edaran Idul Adha tanpa Sampah Plastik.

Dukungan anggaran juga menjadi aspek penting. Pada tahun 2024, Pemkab Jombang mengalokasikan Rp831 juta untuk pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup, serta Rp3,49 miliar untuk pengelolaan keanekaragaman hayati.

“Dengan program yang terukur dan dukungan anggaran yang memadai, kami yakin pemulihan ekosistem akan menjadi tonggak penting bagi perbaikan kualitas lingkungan dan kehidupan masyarakat,” ujar Warsubi.

Upaya tersebut diperkuat oleh inovasi serta pelibatan aktif masyarakat melalui program-partisipatif seperti:

– Ekowisata Permata Hati di Desa Panglungan,
– Permata Segunung di Desa Carangwulung,
– Kelompok Sadar Konservasi (POKDARSI),
– Program P3 Terpadu (Pemulihan, Pengawasan, dan Pembangunan Limbah B3 Terpadu),
– Pengembangan RDF (Refuse Derived Fuel),
– Tradisi budaya seperti Ruwatan Mata Air dan Tumpak Tandur di Desa Pakel Bareng dan Jarak Wonosalam.

Pemkab Jombang juga mendorong terbentuknya Kelompok Tani Hutan (KTH) dan memperkuat peran penyuluh kehutanan agar program-program konservasi dilaksanakan secara partisipatif dan berbasis kearifan lokal.

Komitmen Pemkab Jombang telah diakui melalui berbagai penghargaan nasional, seperti:

– Juara 1 Wana Lestari kategori KTH tingkat nasional (2022),
– Ekowisata Wonosalam Permata Hati masuk Top 45 KIPP KemenPANRB (2023),
– Proklim Utama Trophy untuk RW 3 Kaliwungu (2023),
– Penghargaan Adipura (2024).

Melalui inovasi berkelanjutan dan keterlibatan masyarakat yang luas, Pemerintah Kabupaten Jombang tidak hanya memulihkan alam, tetapi juga membangun kesadaran kolektif menuju ekosistem yang lestari bagi generasi masa depan.(*/pty/kur)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button