Wali Kota Kediri Tekankan Pentingnya Kepemimpinan Transformasional


Kediri, gelarfakta.com – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati menekankan pentingnya penerapan kepemimpinan transformasional dalam menghadapi tantangan zaman. Hal ini disampaikan saat dirinya menjadi narasumber pada kegiatan Kediri Leadership Forum bertema Mewujudkan Kepemimpinan Transformasional di Kota Kediri, Sabtu (19/7/2025), di Kampus Polinema PSDKU Kediri.
Dalam paparannya, Mbak Wali menjelaskan bahwa kepemimpinan transformasional adalah gaya kepemimpinan yang menginspirasi perubahan mendalam pada individu maupun sistem. Ia menyebut ada empat elemen kunci dalam kepemimpinan transformasional.
“Pertama, pengaruh ideal, di mana pemimpin harus menjadi teladan. Kedua, motivasi inspiratif, yakni pemimpin mampu menyampaikan visi yang jelas dan membangkitkan semangat. Ketiga, stimulasi intelektual, dengan mendorong anggota tim untuk mengembangkan potensi. Dan keempat, pertimbangan individu, yakni pemimpin harus peka terhadap kebutuhan dan potensi masing-masing anggota,” jelasnya.
Namun, menurut Vinanda, kepemimpinan di era saat ini tidak cukup hanya transformasional, tetapi juga harus bersifat kolaboratif.
“Kepemimpinan kolaboratif membuka ruang seluas-luasnya bagi setiap pihak untuk terlibat dalam mencapai tujuan bersama,” tambahnya.
Ia menyebutkan bahwa di tengah derasnya arus informasi dan kemajuan teknologi, transformasi dalam pemerintahan harus dilakukan secara terukur. Salah satu indikatornya adalah peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Kediri yang terus menunjukkan tren positif. Dari 78,78 pada 2020 menjadi 81,88 pada 2024.
Peningkatan tersebut ditopang oleh komponen penting seperti umur harapan hidup mencapai 75,94 tahun (naik 0,26 persen), harapan lama sekolah 15,71 tahun (naik 1,68 persen). rata-rata lama sekolah 10,92 tahun (naik 2,15 persen), serta pengeluaran per kapita sebesar Rp13,67 juta per tahun.
“Saya mengajak kita semua untuk bergotong royong membangun Kota Kediri menjadi kota penghubung yang lebih maju dan MAPAN,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, wali kota perempuan termuda ini juga menyoroti peran perempuan dalam kepemimpinan. Berdasarkan riset Harvard Business Review, perempuan unggul dalam kolaborasi, empati, komunikasi, dan transparansi yang berperan penting dalam membentuk organisasi yang adaptif dan transformatif.
Ia juga menyinggung sejumlah program Pemerintah Kota Kediri yang telah diluncurkan, seperti Lapor Mbak Wali 112, Mobil Pelayanan Masyarakat, serta pemberian insentif untuk guru ngaji dan madrasah diniyah. Semua program ini lahir sebagai jawaban atas kebutuhan riil masyarakat.
Namun demikian, Vinanda menegaskan bahwa transformasi tidak bisa berjalan hanya oleh satu pihak. Ia mengajak semua elemen masyarakat untuk bersinergi dalam kerangka hexahelix, yang melibatkan pemerintah, akademisi, dunia usaha, masyarakat, media, dan komunitas.
“Kepemimpinan transformasional bukan tugas satu orang saja. Kita harus kompak. Apalagi kalian, mahasiswa, adalah agen perubahan. Masa depan Kota Kediri ada di tangan kalian,” pungkasnya.(*/pty/kur)



