Politik dan Pemerintahan

Gubernur Khofifah Gaungkan Semangat “Rembug–Nyekrup” untuk Jaga Stabilitas Jawa Timur

Surabaya, gelarfakta.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor untuk menjaga stabilitas daerah melalui semangat “Rembug–Nyekrup”, yakni budaya gotong royong, saling mendengar, dan bekerja sama antar elemen pemerintahan serta masyarakat. Pesan tersebut disampaikan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Jawa Timur di Grand City Convex Surabaya, Selasa (4/11/2025).

“Rakor ini bukan sekadar forum koordinasi rutin, tetapi ruang strategis untuk memperkuat semangat *Rembug–Nyekrup* dalam menjaga kerukunan, keamanan, serta stabilitas daerah. Tanpa keamanan dan kerukunan, tidak akan ada investasi dan kesejahteraan,” tegas Gubernur Khofifah.

Rakor dihadiri jajaran Forkopimda se-Jatim, termasuk Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) III Akhmad Wiyagus, Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nanang Avianto, serta Kajati Jawa Timur Kuntadi.

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah menyampaikan bahwa stabilitas sosial dan politik menjadi fondasi utama pertumbuhan ekonomi Jawa Timur. Berdasarkan data, provinsi ini menyumbang 14,44 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, dengan pertumbuhan ekonomi Triwulan II 2025 mencapai 5,23 persen, melampaui rata-rata nasional sebesar 5,12 persen.

“Capaian ini tidak lepas dari terjaganya stabilitas sosial, politik, dan keamanan di seluruh daerah. Ketika kondusifitas terjamin, maka produktivitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat akan tumbuh,” ujarnya.

Khofifah juga mendorong Forkopimda untuk memperkuat sinergi dalam mengawal Program Strategis Nasional (PSN) dan program unggulan daerah, seperti:

– Penguatan Rumah Restorative Justice sebagai solusi penyelesaian hukum yang humanis.
– Pengawasan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di 1.343 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) bagi 3,5 juta penerima manfaat.
– Percepatan aktivasi Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) yang baru 395 unit aktif dari 8.494 unit.
– Penguatan program PAJALE (Padi, Jagung, Kedelai) melalui sinergi antara TNI, Polri, dan pemerintah daerah.

Wamendagri III Akhmad Wiyagus dalam sambutannya menegaskan bahwa Forkopimda memiliki peran strategis sebagai penggerak kebijakan nasional di tingkat daerah, tidak hanya fokus pada aspek keamanan, tetapi juga keberhasilan program pembangunan.

Sebagai tindak lanjut Rakor, Gubernur Khofifah mengeluarkan tiga langkah konkret, di antaranya Surat Edaran (SE) Gubernur untuk pencegahan gangguan Kamtibum, serta pembentukan Satgas Penanganan dan Pembinaan Ormas Terafiliasi Premanisme melalui Keputusan Gubernur.

Rakor yang mengusung tema “Peningkatan Sinergitas Menjaga Kerukunan, Keamanan, dan Ketertiban Umum di Jawa Timur” juga dihadiri oleh Bupati Jombang Warsubi, bersama Forkopimda dan Forkopimcam dari 21 kecamatan di Kabupaten Jombang.

Bupati Warsubi menegaskan dukungan penuh Pemkab Jombang terhadap visi-misi Pemprov Jatim dan program nasional. “Sinergitas yang kita bangun hari ini adalah modal utama untuk menjaga stabilitas dan kerukunan di tingkat akar rumput,” ujarnya.

Kepala Bakesbangpol Kabupaten Jombang, Budi Winarno, menambahkan bahwa Rakor juga membahas pembinaan wawasan kebangsaan, ketahanan nasional, penanganan konflik sosial, dan penguatan kehidupan demokrasi.

“Pemkab Jombang akan terus memperkuat koordinasi antara eksekutif, yudikatif, dan legislatif untuk mewujudkan visi Jombang Maju dan Sejahtera untuk Semua,” pungkas Bupati Warsubi.(*/pty/kur)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button