EkonomiGaya HidupPolitik dan Pemerintahan

Jombang Tunjukkan Komitmen Lestarikan Budaya Lewat Partisipasi di Bojonegoro Wastra Batik Festival 2025

Bojonegoro, gelarfakta.com – Pemerintah Kabupaten Jombang menunjukkan komitmennya dalam melestarikan budaya lokal melalui keikutsertaan dalam Bojonegoro Wastra Batik Festival (BWBF) 2025. Tidak sekadar hadir, Bupati Jombang Warsubi bersama Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jombang, Yuliati Nugrahani, secara langsung memimpin partisipasi dalam ajang promosi budaya yang berlangsung di Alun-Alun Bojonegoro.

Festival ini menampilkan 105 stan batik dari berbagai daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Jombang hadir dengan membawa batik unggulannya, termasuk wastra khas daerah bernama “Deles”, yang mengusung filosofi kesederhanaan, ketekunan, dan nilai-nilai kejawaan.

“Wastra bukan sekadar kain, tetapi identitas dan kebanggaan bangsa. Melalui festival ini, kami ingin memperkuat kolaborasi antar daerah serta mendorong daya saing UMKM dan perajin batik Jombang,” ujar Yuliati Nugrahani yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jombang.

Menurutnya, BWBF 2025 bukan hanya ajang pamer karya, tetapi juga sarana edukasi, promosi, dan pemberdayaan ekonomi kreatif berbasis budaya lokal. Festival ini turut diramaikan oleh delapan stan batik dari Jawa Tengah yang memperkaya keberagaman motif dan teknik batik Nusantara.

Pada kesempatan itu, Yuliati bersama Ketua Dekranasda Jawa Timur, Arumi Bachsin, menyusuri stan pameran, menyapa langsung para perajin, dan memberikan apresiasi terhadap karya-karya yang ditampilkan.

Sementara itu, Bupati Jombang Warsubi menyampaikan bahwa pengembangan sektor batik menjadi salah satu prioritas dalam program pemerintahannya. Ia mencontohkan pelatihan membatik yang telah digelar bagi generasi muda dan pelaku UMKM pemula, sebagai bagian dari program 100 hari kerja.

“Upaya ini mendukung visi kami ‘Satu Dusun, Satu Wirausaha’ sekaligus menyiapkan regenerasi perajin batik Jombang,” ungkap Warsubi.

Ia juga menekankan pentingnya menaikkan kelas wastra Jombang Deles agar tidak hanya digunakan dalam acara seremonial, tetapi juga menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat. “Deles harus bisa tampil di pentas yang lebih luas dan menjadi kebanggaan Jombang,” tegasnya.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagrin) Kabupaten Jombang, Suwignyo, menyatakan bahwa pihaknya terus berupaya mendampingi perajin batik dalam mengembangkan ekosistem industri kreatif. Hal ini mencakup pembinaan motif, pelatihan pewarnaan alami, hingga penguatan strategi pemasaran digital.

“BWBF ini menjadi momentum untuk menunjukkan potensi wastra Jombang yang sebenarnya tak kalah bersaing. Kami akan terus dorong agar batik Jombang semakin dikenal dan diminati,” ujar Suwignyo.

Keterlibatan aktif Pemkab Jombang dalam BWBF 2025 menjadi bukti nyata dukungan terhadap pelestarian budaya sekaligus penguatan sektor UMKM lokal. Diharapkan, melalui sinergi yang terbangun, batik Jombang dapat melangkah lebih jauh menembus pasar nasional bahkan internasional.(*/pty/kur)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button