Jelang Idul Adha, Bupati Kediri Terjunkan Petugas Monitoring Kesehatan Hewan Kurban


Kediri, GelarFakta – Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 H, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menugaskan petugas dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri untuk melakukan monitoring kesehatan hewan kurban.
Kegiatan ini dilakukan dengan mengunjungi langsung kandang-kandang milik peternak yang menyediakan hewan kurban, untuk memastikan kondisi hewan dalam keadaan sehat dan layak disembelih sesuai syariat Islam.
“Melalui monitoring ini, kami dari DKPP memastikan kondisi kesehatan dan kelayakan hewan yang akan dijadikan kurban,” ujar Plt. Kepala DKPP Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih, Kamis (22/5/2025).
Tutik menjelaskan, meski beberapa bulan terakhir tidak ditemukan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di wilayah Kabupaten Kediri, kewaspadaan tetap menjadi prioritas. Selain program vaksinasi yang terus berjalan, petugas di lapangan juga memberikan edukasi kepada para peternak terkait pentingnya menjaga kebersihan kandang dan kesehatan hewan ternak.
Dalam proses monitoring, petugas juga mencatat jumlah populasi hewan ternak yang siap kurban. Berdasarkan data DKPP, pada tahun 2025 terdapat 12.000 ekor sapi, 46.000 ekor kambing, dan sekitar 6.600 ekor domba yang siap dipasarkan untuk kebutuhan kurban.
“Hasil pemantauan selama 10 hari ini menunjukkan permintaan hewan kurban dari dalam maupun luar Kabupaten Kediri cukup tinggi,” ungkap Tutik.
Tingginya permintaan dari luar daerah disebut Tutik sebagai tantangan sekaligus peluang bagi para peternak agar memahami preferensi konsumen, mengingat pembeli kini semakin selektif dalam memilih hewan kurban.
Untuk menjamin kesehatan hewan yang dijual, DKPP mewajibkan dokter hewan yang melakukan pemeriksaan untuk menerbitkan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). Surat ini menjadi bukti bahwa hewan tersebut telah diperiksa dan tidak menunjukkan gejala penyakit menular.
“Dengan SKKH, pembeli dapat merasa lebih tenang karena hewan kurban yang mereka beli sudah melewati pemeriksaan dokter hewan,” tegasnya.
Langkah ini mendapat sambutan positif dari para peternak, termasuk Wahyu Widianto, pemilik kandang ternak di Desa Mangunrejo, Kecamatan Ngadiluwih. Menurutnya, SKKH menjadi syarat penting bagi pembeli, terutama dari luar daerah.
“Pembeli kami memang minta SKKH. Alhamdulillah, monitoring dari pemerintah ini sangat membantu kami sebagai peternak,” ujarnya.
Wahyu menyebut, dari 20 ekor sapi yang ia pelihara, hampir seluruhnya telah dipesan untuk kurban. Selain sapi, ia juga membudidayakan sekitar 200 ekor domba yang siap dipasarkan.
Dengan monitoring ketat dan dukungan dari pemerintah, diharapkan pelaksanaan kurban tahun ini berjalan lancar, aman, dan memenuhi standar kesehatan hewan yang ditetapkan.(*/pty/kur)



