PWI Jatim Dukung Rekonsiliasi PWI Pusat dan Dorong Kongres Sebagai Solusi Dualisme

Surabaya, GelarFakta – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur menyatakan dukungan penuh terhadap upaya rekonsiliasi yang dilakukan PWI Pusat guna menyelesaikan konflik dualisme kepengurusan yang terjadi belakangan ini. PWI Jatim juga mengajak seluruh pengurus provinsi se-Indonesia untuk mendorong percepatan pelaksanaan Kongres sebagai jalan keluar yang sah dan demokratis.
Ketua PWI Jawa Timur, Lutfil Hakim, mengapresiasi inisiatif Dewan Pers yang diwakili oleh anggotanya, Dahlan Dahi, dalam memediasi pertemuan antara dua kubu PWI Pusat, yakni Hendry Ch Bangun dan Zulmansyah Sekedang. Pertemuan itu membuahkan hasil berupa Kesepakatan Jakarta, yang menyepakati penyelesaian konflik melalui Kongres paling lambat digelar pada 30 Agustus 2025.
“Kami mengapresiasi inisiasi Dewan Pers. Ini bukti bahwa Dewan Pers memahami pentingnya menjaga ekosistem pers nasional, di mana PWI merupakan bagian pentingnya,” ujar Lutfil Hakim atau akrab disapa Cak Item, di Surabaya, Minggu (18/5/2025).
Menurutnya, penyelesaian konflik di PWI Pusat akan berdampak positif bagi stabilitas organisasi di tingkat daerah. Ia menekankan, PWI memiliki jaringan struktural yang luas hingga ke tingkat kabupaten/kota, dan karenanya sangat penting menjaga soliditas organisasi demi mendukung profesionalisme dunia pers.
Cak Item juga mengajak seluruh pengurus PWI provinsi untuk kompak mendorong Kongres sebagai solusi final atas dualisme yang sudah terlalu lama berlangsung.
“Dari 100 persen masalah dualisme, sekarang sudah 80 persen terselesaikan. Sisanya tinggal digolkan lewat Kongres. Maka saya mengajak seluruh provinsi mendorong ini. Sudahi dualisme, karena ini hanya menguntungkan segelintir orang dan merugikan organisasi besar dengan 20 ribu anggota di seluruh Indonesia,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan pesan penting kepada pengurus pusat, agar berani menyelesaikan masalah yang mereka timbulkan. “Kalau masalah ini bisa diselesaikan oleh si pembuat masalah, sejarah akan mencatatnya secara positif. Tapi kalau tidak, sejarah tidak akan memaafkan,” tandasnya.
Seperti diketahui, konflik berkepanjangan di tubuh PWI akhirnya mencair setelah kedua tokoh sentral, Hendry Ch Bangun dan Zulmansyah Sekedang, menyepakati rekonsiliasi. Kesepakatan tersebut dicapai dalam pertemuan yang dimediasi Dewan Pers, Jumat malam (16/5/2025) di Jakarta.
Langkah ini membuka harapan baru bagi insan pers, khususnya anggota PWI di seluruh Indonesia, untuk kembali bersatu dan fokus pada agenda-agenda besar dalam memperkuat peran jurnalisme di era digital dan menjaga marwah organisasi profesi wartawan tertua di Indonesia tersebut.(*/pty/kur)