KulinerPolitik dan Pemerintahan

Mendekati Akhir Kampanye, Pendukung Mas Dhito Gelar Nyoto Bareng di Branggahan

Kediri, GelarFakta – Mendekati akhir masa kampanye, pendukung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kediri nomor urut 02, Hanindhito Himawan Pramana dan Dewi Mariya Ulfa, menggelar acara nyoto atau makan soto bersama di Lapangan Branggahan, Kecamatan Ngadiluwih, Jumat (22/11).

Acara nyoto bareng ini sekaligus menjadi bentuk tasyakuran dari para pedagang Soto Branggahan atas perhatian yang telah diberikan Mas Dhito, sapaan akrab Hanindhito, kepada pelaku UMKM, khususnya pedagang soto di Branggahan.

Meski diguyur hujan, ratusan warga dan pendukung tetap antusias mengikuti acara yang juga menghadirkan nyoto gratis.

Sebanyak 49 pedagang Soto Branggahan terlibat dalam kegiatan tersebut.

Mereka merasa bersyukur dan senang karena usaha mereka mendapat perhatian dan dukungan penuh dari Mas Dhito.

“Alhamdulillah, ini bentuk syukuran kami karena selama ini Mas Dhito banyak membantu kami,” ujar Nur Khasanah, salah satu pedagang soto.

Nur Khasanah menjelaskan bahwa Soto Branggahan telah menjadi usaha turun-temurun di keluarganya.

Sebagai generasi kedua, ia setiap hari berjualan di tepi ruas jalan Kediri-Tulungagung, seperti halnya pedagang lainnya.

Menurut Nur, perhatian Mas Dhito kepada pedagang soto memberikan dampak besar bagi keberlangsungan usaha mereka.

Karena itu, para pedagang soto kompak mendukung paslon nomor urut 02 di Pilkada 2024.

“Semoga beliau kembali terpilih menjadi bupati, supaya para pelaku UMKM bisa semakin maju,” harapnya.

Kehadiran Mas Dhito di acara nyoto disambut meriah oleh pendukung dan warga sekitar.

Dalam sambutannya, Mas Dhito menyebut Soto Branggahan sebagai salah satu ikon kuliner khas Kabupaten Kediri, khususnya Desa Branggahan.

Ia juga melihat potensi besar untuk mengembangkan Soto Branggahan sebagai bagian dari wisata kuliner di Kabupaten Kediri. Namun, ia menekankan pentingnya penataan kawasan pedagang soto agar lebih rapi dan menarik.

“Kalau mau berkembang sebagai tempat wisata kuliner soto, maka harus ditata dengan rapi. Itu sangat perlu,” ujarnya.

Meski begitu, Mas Dhito mengakui bahwa penataan kawasan wisata kuliner membutuhkan kesiapan dari para pedagang. Tidak sedikit pedagang yang merasa lokasi saat ini sudah dikenal konsumen sehingga enggan berpindah tempat.

“Kami akan mendukung penuh upaya ini, tentu dengan tetap mendengar aspirasi dari pedagang agar semua bisa berjalan seimbang,” tutupnya.

Acara nyoto bareng ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga wujud nyata kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat untuk memajukan UMKM dan memperkenalkan potensi kuliner khas Kediri kepada masyarakat yang lebih luas.(*/pty/kur)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button