Sambutan Hangat Warga Jabon untuk Mas Dhito, Soroti Pembangunan dan Harapan Pendidikan
Kediri, GelarFakta – Calon Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mendapat sambutan hangat dari warga Desa Jabon, Kecamatan Banyakan, dalam kampanyenya pada Sabtu (2/11).
Melihat rekam jejaknya di periode pertama, Mas Dhito dinilai sebagai pemimpin yang mampu membangun hubungan baik hingga ke pemerintah pusat.
“Cari pemimpin itu yang punya wacana dan punya akses. Tapi yang paling utama itu punya akses,” ujar Pujianto, tokoh masyarakat Desa Jabon, menggambarkan sosok Mas Dhito.
Di periode pertama, banyak program pembangunan yang digagas oleh Mas Dhito berhasil direalisasikan, termasuk kolaborasi dengan pemerintah pusat.
Pembangunan infrastruktur seperti Jembatan Jongbiru, Pasar Wates, dan tahap kedua Stadion Gelora Daha Jayati menjadi contoh nyata keberhasilan tersebut.
Pada pembangunan Pasar Wates, tahap pertama pengerjaannya didanai oleh Kementerian Perdagangan, dan tahap kedua dilanjutkan dengan anggaran dari pemerintah kabupaten.
Sedangkan dalam pembangunan Jembatan Jongbiru, pemerintah daerah bertanggung jawab atas pembebasan lahan, sementara konstruksi fisik jembatan didanai oleh Kementerian PUPR.
“Pembangunan-pembangunan seperti itu memang berbagi dengan pusat. Kalau misalnya Jembatan Jongbiru hanya dibiayai APBD saja, mungkin tidak akan selesai secepat ini,” tambah Pujianto.
Dalam kesempatan itu, Pujianto yang mewakili warga Kecamatan Banyakan, menyampaikan harapan agar Mas Dhito dapat merealisasikan pendirian SMA/SMK di wilayah Kecamatan Banyakan pada periode keduanya.
Sebab, hingga kini, Kecamatan Banyakan belum memiliki sekolah negeri setingkat SMA/SMK.
Di sisi lain, ia juga mengungkapkan keresahan warga mengenai sistem zonasi yang menyulitkan dalam mencari sekolah.
Ia berharap aturan zonasi dapat dikaji ulang atau dihapuskan karena dianggap kurang cocok diterapkan di Kabupaten Kediri yang memiliki wilayah luas.
“Kabupaten Kediri ini wilayahnya luas. Kalau dibandingkan dengan kota yang hanya terdiri dari tiga kecamatan, ya jelas beda,” lanjutnya.
Menanggapi aspirasi warga, Mas Dhito menyatakan bahwa sekolah setingkat SMA/SMK berada di bawah kewenangan pemerintah provinsi.
Namun, ia berkomitmen untuk berkomunikasi dengan pemerintah provinsi agar penambahan sekolah setingkat SMA/SMK di Kabupaten Kediri bisa segera terwujud.
Untuk masalah zonasi, Mas Dhito berjanji akan berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan agar aturan tersebut bisa dikaji ulang, menyesuaikan dengan karakteristik wilayah Kabupaten Kediri.
“Menjadi seorang kepala daerah itu harus bisa berkomunikasi dengan baik, baik dengan provinsi maupun pusat,” tegas Mas Dhito.(*/pty/kur)