Mas Dhito Gagas Pertemuan Rutin dengan Ketua RT/RW untuk Pembaruan Data Bansos
Kediri, GelarFakta – Calon Bupati Kediri nomor urut dua, Hanindhito Himawan Pramana, berencana mengadakan pertemuan rutin dengan para Ketua RT dan RW jika terpilih kembali memimpin Kabupaten Kediri untuk periode kedua.
Gagasan ini bertujuan untuk memastikan penyaluran bantuan sosial tepat sasaran dan meningkatkan efektivitas program pemerintah di tingkat masyarakat.
Mas Dhito, sapaan akrab Hanindhito, menyampaikan bahwa salah satu keluhan yang sering ia terima saat turun ke lapangan adalah mengenai bantuan sosial yang belum sepenuhnya tepat sasaran.
Menurutnya, masalah ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah daerah.
“Nanti Ketua RT/RW akan kita kumpulkan, dan kita lakukan pertemuan rutin sebelum Musrenbangdes,” jelas Mas Dhito saat berdialog dengan warga Desa Maesan, Kecamatan Mojo, Selasa (1/10).
Sebagai perwakilan pemerintah di tingkat paling bawah, RT dan RW dianggap memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai kondisi warga.
Pertemuan rutin ini diharapkan dapat memperbarui data warga yang berhak menerima bantuan sosial, sehingga penyaluran bantuan lebih tepat dan sesuai kebutuhan.
“Pertemuan ini akan dilakukan sebelum Musrenbangdes untuk mengetahui detail persoalan dan kebutuhan masyarakat. Dengan begitu, kepala daerah bisa merancang program yang benar-benar dibutuhkan masyarakat,” ungkapnya.
Mas Dhito juga menegaskan bahwa tanggung jawab seorang bupati adalah memastikan terpenuhinya pelayanan dasar masyarakat, meliputi pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan sosial.
Di bidang infrastruktur, Mas Dhito telah mengalokasikan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) untuk pemerataan pembangunan di desa-desa.
Salah satu realisasi program BKK di Desa Maesan adalah pembangunan jalan rabat beton di Dusun Darungan.
Selain itu, salah satu program infrastruktur prioritas yang terealisasi di Kecamatan Mojo adalah pembangunan Jembatan Ngadi, penghubung antara Kabupaten Kediri dan Tulungagung.
Pembangunan jembatan ini berhasil dilakukan pada periode pertama kepemimpinan Mas Dhito.
“Dengan dibangunnya Jembatan Ngadi, sekarang warga tidak perlu lagi memutar jalan untuk ke Tulungagung,” ujar Mas Dhito.
Strategi Mas Dhito dalam membangun komunikasi melalui dialog untuk menyelesaikan masalah masyarakat mendapatkan apresiasi positif dari warga.
Penjelasan yang disampaikan dinilai mudah dipahami, bahkan oleh masyarakat awam.
“Piyantune sae, remaket kaliyan wargo. Mugi-mugi dados bupati malih (orangnya baik, dekat dengan warga. Semoga kembali terpilih menjadi bupati),” doa Kedah, seorang nenek warga Desa Maesan.(*/pty/kur)