Kabupaten Kediri Gelar Parade Budaya Cikar untuk Rayakan HUT ke-79 RI
Kediri, GelarFakta – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79, Kabupaten Kediri kembali menggelar Parade Budaya Cikar, Sabtu (7/9).
Acara ini dimulai pukul 14.00 WIB dan sukses menarik perhatian ribuan penonton yang memadati rute parade, mulai dari Taman Totok Kerot hingga Simpang Lima Gumul.
Parade ini dilepas oleh Wakil Bupati Kediri, Dewi Mariya Ulfa dengan peserta sebanyak 41 cikar yang ikut serta dalam parade tersebut. Mereka menampilkan pemandangan budaya yang memukau dan kaya akan nilai sejarah.
Dalam sambutannya, Mbak Dewi menekankan pentingnya pelestarian budaya lokal, khususnya cikar yang merupakan sarana transportasi tradisional sebelum kendaraan bermesin.
“Parade Cikar ini adalah bentuk uri-uri budaya Jawa. Semoga kegiatan ini dapat terus kita budayakan setiap tahun,” ujarnya penuh semangat.
Ir. Adi Suwignyo, M.Si., Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri, juga memberikan apresiasi terhadap acara tersebut.
“Parade ini bukan hanya ajang hiburan, tetapi juga edukasi bagi generasi muda tentang sejarah dan budaya lokal,” ucapnya.
Ini merupakan tahun ketiga penyelenggaraan parade, dengan partisipasi masyarakat yang semakin meningkat setiap tahunnya.
Selain itu, Tutik Purwaningsih, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri, juga menyoroti pentingnya kesejahteraan hewan yang digunakan dalam parade.
“Kehadiran cikar juga mengingatkan kita akan pentingnya menjaga kesejahteraan hewan yang menjadi bagian dari sejarah transportasi kita,” jelasnya.
Yayuk, salah seorang penonton, mengungkapkan kegembiraannya menyaksikan parade tersebut.
“Saya sangat senang melihat parade ini. Ini mengingatkan kita pada masa lalu dan betapa kayanya budaya Jawa yang harus terus dilestarikan,” katanya.
Parade Budaya Cikar di Kabupaten Kediri tidak hanya menjadi sarana perayaan, tetapi juga sebagai langkah konkret untuk melestarikan warisan budaya yang berharga bagi masyarakat Jawa, khususnya di Kediri.
Tradisi ini diharapkan terus berlanjut, menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk turut menjaga budaya lokal.(kd1/pty/kur)