Penurunan Jumlah Penduduk Miskin di Kota Kediri Capai 14.36 Ribu Jiwa
Kediri, GelarFakta – Pj Wali Kota Kediri, Zanariah, mengungkapkan kabar positif mengenai penurunan jumlah penduduk miskin di Kota Kediri.
Dari tahun 2005 hingga 2024, jumlah penduduk miskin mengalami penurunan signifikan sebesar 14,36 ribu jiwa, dari 33,60 ribu jiwa menjadi 19,24 ribu jiwa.
Pada Maret 2024, jumlah penduduk miskin tercatat sebanyak 19,24 ribu jiwa, berkurang sebanyak 1.790 jiwa dibandingkan tahun 2023.
“Persentase penduduk miskin pada Maret 2024 adalah 6,51 persen, mengalami penurunan dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 7,15 persen. Penurunan ini adalah yang terbesar dalam periode 2020-2024. Capaian penanganan kemiskinan sebesar 6,51 persen pada tahun 2024 telah melampaui target RPJMD yang sebesar 6,90 persen,” kata Zanariah pada Senin (12/8).
Zanariah menjelaskan bahwa intervensi pemerintah melalui berbagai kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat terbukti efektif.
Berdasarkan indeks kedalaman kemiskinan selama 2020-2024, Kota Kediri menunjukkan angka mendekati 1, yang berarti rata-rata pengeluaran per kapita per bulan masyarakat hampir mendekati garis kemiskinan. Garis kemiskinan ditetapkan sebesar Rp 621.051.
Indeks keparahan kemiskinan menunjukkan kecenderungan yang sama, namun ada peningkatan pada Maret 2024, yang menunjukkan perbedaan rata-rata pengeluaran per kapita per bulan masyarakat di bawah garis kemiskinan lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya.
Salah satu faktor penyebabnya adalah kenaikan harga beras, dari Rp 13.500 per kilogram di tahun 2023 menjadi Rp 15.000 per kilogram.
Untuk menangani kemiskinan, Pemkot Kediri telah melaksanakan berbagai program.
Bantuan sosial telah disalurkan kepada 25.000 keluarga, serta pelatihan kerja yang diikuti 609 orang.
Verifikasi usulan bantuan modal telah selesai, dengan 5.617 penerima. Jaminan kesehatan masyarakat juga diberikan kepada 25.000 keluarga.
Pemkot Kediri memberikan perlengkapan sekolah gratis sebanyak 4.775 paket untuk siswa SD dan 6.954 paket untuk siswa SMP.
Selain itu, telah dioperasikan 5 bus umum gratis untuk masyarakat dan siswa, serta rehabilitasi rumah tidak layak huni dengan 31 bantuan rumah selesai tahun ini.
“Upaya-upaya ini terbukti efektif dalam menangani kemiskinan, dan kami akan melanjutkan program-program yang telah berjalan,” jelas Zanariah.
Jumlah penduduk miskin ekstrem di Kota Kediri, berdasarkan musyawarah kelurahan, tercatat sebanyak 3.002 jiwa. Kemiskinan ekstrem mengalami penurunan dari 1,93 persen pada tahun 2020 menjadi 1,03 persen pada tahun 2023.
Penurunan ini lebih baik dibandingkan capaian nasional yang sebesar 1,12 persen.
Berdasarkan kecamatan, jumlah individu miskin ekstrem di Kota Kediri adalah 837 jiwa di Kecamatan Kota, 1.182 jiwa di Kecamatan Mojoroto, dan 938 jiwa di Kecamatan Pesantren.
Untuk penanganan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem, Pemkot Kediri memanfaatkan ArcGIS untuk memprofilkan kemiskinan.
“Dengan pemetaan ini, penanganan kemiskinan bisa lebih tepat sasaran. Profiling kemiskinan dapat diakses di http://gisckedirikota.maps.arcgis.com,” pungkas Zanariah.(*/pty/kur)