Rayakan Nyepi, Bupati Kediri Respons Kebutuhan Umat Hindu: Gamelan Baru dan Bangun PAUD
Kediri, GelarFakta – Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana menunjukkan komitmennya menghadirkan toleransi dan kepedulian terhadap seluruh umat beragama di Kabupaten Kediri.
Hal itu dibuktikan dengan langkah cepat Mas Dhito, sapaan akrab Bupati Kediri, dalam merespons keluhan dan kebutuhan umat Hindu di Kabupaten Kediri saat menghadiri acara Dharma Santi Hari Raya Nyepi 1946 Saka di Convention Hall Simpang Lima Gumul, Jumat (3/5).
Dalam kesempatan itu Mas Dhito mendapatkan dua aspirasi dari umat Hindu.
Pertama, terkait keterbatasan peralatan gamelan yang dimiliki Parasida Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Kediri.
Dan kedua, mengenai minimnya sarana belajar untuk pendidikan PAUD di Desa Sekaran, Kecamatan Kayen Kidul.
Ketua PHDI Kabupaten Kediri, Murtaji mengatakan, pihaknya masih kekurangan gamelan yang selalu digunakan dalam setiap kegiatan.
“Setiap event kami menggunakan gamelan. Namun kita baru memiliki separuh gamelan. Harapan kami umat Hindu kalau melakukan kegiatan gamelan sudah lengkap, mudah-mudahan Mas Bupati bisa membantu,” ungkapnya.
Murtaji sendiri mengapresiasi kepada Mas Dhito yang selama ini banyak memfasilitasi kegiatan yang diadakan PHDI Kabupaten Kediri, termasuk perhatiannya terhadap guru-guru agama Hindu.
Selain dari PHDI Kabupaten Kediri, keluhan juga disampaikan umat Hindu terkait keterbatasan bangunan untuk sarana belajar pendidikan PAUD.
Pasalnya sekolah PAUD yang berlokasi di Desa Sekaran, Kecamatan Kayen Kidul selama empat tahun berdiri masih melaksanakan kegiatan belajar di Pura.
Merespons dua keluhan itu, Mas Dhito menyatakan pihaknya bakal memfasilitasi kebutuhan yang diperlukan baik perangkat gamelan lengkap, maupun pembangunan sekolah PAUD.
“Saya akan cukupi kebutuhan gamelan, maksimal akhir tahun sudah fullset gamelannya. Yang kedua saya akan bangunkan PAUD di Desa Sekaran,” kata Mas Dhito.
Komitmen ini tak hanya disambut antusias oleh umat Hindu, namun juga menunjukkan komitmen Mas Dhito bersama Wakilnya sebagai pemimpin yang melayani seluruh warga, tanpa memandang latar belakang agama.
Hal ini sejalan dengan pernyataannya bahwa dirinya bersama Wakil Bupati, Dewi Mariya Ulfa, adalah pemimpin untuk semua agama di Kabupaten Kediri.
Dalam kesempatan itu, di hadapan ratusan umat Hindu, Mas Dhito menyampaikan permohonan maaf bilamana selama tiga tahun dalam kepemimpinannya bersama Mbak Dewi, sapaan akrab Dewi Mariya Ulfa, masih memiliki banyak kekurangan.
Namun dia berharap di sisa kepemimpinannya di periode pertama ini, tetap dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat.
“Saya dan Mbak Wakil Bupati tahun ini tahun terakhir di periode pertama. Doakan kami tetap diberi kesehatan dan kekuatan untuk bisa melayani panjenengan semua,” pungkas Mas Dhito.(adv/kominfokabkdr/*/kur)