KNPI Kota Kediri Bentuk Tim Reaksi Cepat Tanggap Bencana
Kediri, GelarFakta – Sebagai upaya mengoptimalisasi mitigasi dan penanggulangan bencana, DPD KNPI Kota Kediri membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC).
Sekretaris KNPI Kota Kediri, Suwoto menyampaikan, pihaknya membentuk TRC dalam upaya untuk mencegah sekaligus menanggulangi peristiwa bencana.
TRC KNPI Kota Kediri, kata Suwoto, didominasi oleh generasi muda perwakilan dari organisasi kepemudaan (OKP).
Tentunya secara tenaga maupun kinerjanya dapat memberikan kontribusi dengan baik, pada saat bertugas nantinya.
“Pada rangkaian kegiatan diklat, kita dari KNPI Kota Kediri membentuk TRC KNPI. Apalagi saat ini memasuki musim hujan biasanya di Kediri sering dilanda bencana angin kencang, pohon tumbang dan sebagainya,” ujarnya.
Aktivis yang akrab disapa Bung Woto tersebut mengatakan, diklat kali itu dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan teknis dan ketangkasan bagi anggota TRC dalam pelaksanaan tugas pada penanganan darurat bencana.
Peserta yang terdiri dari 30 orang perwakilan OKP di Kota Kediri dibekali berupa diklat oleh pemateri baik dari PMI, BPBD, dan relawan kebencanaan.
Diklat penanggulangan risiko bencana sebagai salah satu falsafah penerapan sila dalam Pancasila sebagai fondasi bangsa, agar generasi muda memiliki rasa kepedulian terhadap lingkungan, dan tidak abai dengan misi-misi kemanusiaan.
”Kita sebagai bangsa yang besar punya fondasi Pancasila itu dalam ajaran falsafahnya ada kemanusiaan yang adil dan beradab. Maka kita berharap ini bisa kita hidupkan semangat kemanusiaan,” urainya.
Lanjut kata Bung Woto, pihaknya mendoakan agar Kota Kediri terhindar dari segala macam bahaya bencana.
Namun, ia juga mengimbau kepada para TRC KNPI untuk selalu siap siaga setiap saat dan setiap waktu.
“Saya berharap kepada relawan akan selalu siap siaga menghadapinya dan selalu siap memberikan waktunya untuk menolong warga yang mengalami bencana alam,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua HMI Cabang Kediri Wahyu Agus Hariyadi mengutarakan, diklat yang diselenggarakan oleh KNPI dirasa sangat penting bagi masyarakat, sekaligus sebagai bekal penanggulangan risiko bencana, dan dapat membangun solidaritas antar sesama organisasi kepemudaan di Kota Kediri.
Selain berupa teori, kata Wahyu, materi yang disampaikan oleh narasumber yang berkompeten pada bidangnya.
Dalam diklat juga diajarkan praktik simulasi secara langsung yakni rekayasa pada saat terjadinya bencana.
“Tadi oleh narasumber kita diajarkan praktik simulasi dengan membagi beberapa kelompok ada berperan menjadi petugas penyelamat dan sebagiannya lagi jadi korban,” imbuhnya.
Disinggung mengenai bilamana suatu saat nanti terjadi bencana di Kota Kediri, Wahyu mengaku pihaknya berkomitmen akan selalu siap bilamana tenaganya diperlukan oleh BPBD dan KNPI Kota Kediri.
“Tentunya berdasarkan kegiatan diklat tadi, insyaallah kami siap untuk andil dalam membantu menanggulangi atau membantu korban ketika terjadi bencana,” tutupnya.(yan/kur)