Gempa Maroko Tinggalkan Duka dan Cerita, Ribuan Nyawa Melayang
GELARFAKTA.COM – Korban gempa bumi di Maroko sedang mengalami kesulitan untuk memperoleh makanan, air, dan tempat penampungan.
Lalu pada hari Minggu, 10 September pencarian orang yang hilang masih dilakukan di desa-desa terpencil dan jumlah korban tewas, yang saat ini sudah melebihi 2.100 jiwa, kemungkinan akan terus bertambah.
Setelah terjadi gempa Maroko yang berkekuatan 6,8 skala Richter pada malam Jumat, banyak orang memilih untuk menghabiskan ketiga malam di luar rumah.
Disamping itu pekerja bantuan gempa Maroko menghadapi kesulitan dalam menjangkau desa-desa yang paling terdampak di High Atlas.
Wilayah pegunungan ini memiliki pemukiman yang seringkali terpencil, dengan banyak rumah yang mengalami kerusakan parah.
Menurut siaran TV pemerintah, jumlah korban meninggal akibat kejadian tersebut adalah 2.122 orang dan 2.421 orang lainnya mengalami luka.
Pemerintah Maroko menyatakan kemungkinan akan menerima tawaran bantuan dari negara-negara lain dan berusaha untuk mengkoordinasikannya jika diperlukan.
Kerusakan yang terjadi pada warisan budaya Maroko semakin terlihat jelas ketika media lokal melaporkan kehancuran sebuah masjid bersejarah yang memiliki kepentingan pada abad ke-12.
Gempa juga menyebabkan kerusakan pada sebagian kota tua Marrakesh, yang merupakan situs Warisan Dunia UNESCO.
Di Moulay Brahim, sebuah desa di selatan Marrakesh sejauh 40 km, penduduk setempat menceritakan tentang upaya mereka untuk mengeluarkan jenazah dari tumpukan reruntuhan hanya dengan menggunakan tangan mereka sendiri.
Di lereng bukit yang menghadap desa, seorang wanita yang berusia 45 tahun dan putranya yang berusia 18 tahun dikuburkan bersama-sama, menyebabkan seorang wanita lain menangis dengan sedih ketika jenazah diturunkan ke dalam liang kubur.
Dalam banyaknya rumah yang dibangun menggunakan bahan seperti batu bata lumpur, kayu, semen, dan balok angin, struktur bangunan menjadi rentan terhadap keruntuhan.
Gempa bumi ini merupakan yang paling mematikan di Maroko sejak tahun 1960, saat diperkirakan bahwa gempa tersebut telah merenggut nyawa setidaknya 12.000 orang.
Lalu di desa Amizmiz, yang menjadi wilayah yang paling terdampak, penduduk melihat tim penyelamat menggunakan alat gali mekanis untuk mencari di antara reruntuhan sebuah rumah yang telah runtuh.
Pusat gempa terletak di sebelah barat daya Marrakesh, sebuah kota yang terkenal di Maroko karena keindahan masjid, istana, dan seminari dengan hiasan ubin mosaik yang cerah di tengah jalan-jalan berwarna merah muda.
Pada hari Minggu, pemerintah mengumumkan bahwa mereka telah mengalokasikan dana untuk membantu korban gempa.
Selain itu, pemerintah juga meningkatkan tim pencarian dan penyelamatan, menyediakan air minum serta mendistribusikan makanan, tenda, dan selimut.
Menurut World Health Organization (WHO), lebih dari 300.000 orang terdampak oleh bencana ini.