Pendidikan

Mahasiswa UNP Kediri Raih Juara Tiga Internasional lewat Inovasi Smart Solar

Kediri, gelarfakta.com – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan mahasiswa Universitas Nusantara PGRI (UNP) Kediri. Tim Hoky Hunter dari Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer berhasil meraih peringkat tiga dalam ajang TeknoCom International IoT Competition di Universitas Teknokrat Indonesia, Jakarta, Senin (8/9/2025). Kompetisi ini diikuti mahasiswa dari berbagai negara di Asia.

Tiga mahasiswa semester tujuh, yakni Ilham Khefi Ramadhanu, M. Rizal Umami, dan Muhammad Choirul Anwar, menjadi motor di balik keberhasilan tersebut. Mereka memperkenalkan Smart Solar, panel surya pintar yang mampu membersihkan dirinya sendiri sekaligus mengoptimalkan penyerapan energi. Teknologi ini juga tengah mereka kembangkan menjadi sistem deteksi berbasis tenaga surya untuk pemantauan kualitas lingkungan di Sungai Brantas.

“Kami melihat banyak panel surya di Indonesia, terutama di wilayah ekuator, mengalami penurunan efisiensi karena debu dan kotoran. Smart Solar dirancang agar panel tetap bersih dan maksimal menyerap sinar matahari tanpa perlu pembersihan manual,” kata Ilham, Kamis (18/9/2025) di Kampus 2 UNP Kediri.

Prototipe Smart Solar dirakit selama tiga bulan dengan biaya sekitar Rp1,5 juta. Alat berkapasitas baterai 12 watt ini terbukti mampu menghemat konsumsi daya hingga 2 persen dibandingkan penggunaan aki atau listrik konvensional. Dalam simulasi rumah tangga, tim menghitung kebutuhan listrik utama sekitar 1,905 kW, sementara Smart Solar mampu menghasilkan hingga 2,625 kW.

Kompetisi TeknoCom IoT berlangsung ketat. Tim Hoky Hunter harus bersaing dengan berbagai karya, termasuk mesin batik otomatis yang dikembangkan mahasiswa Universitas Bina Nusantara dan Universitas Teknokrat. Meski begitu, Indonesia mendominasi podium dengan menyabet juara pertama hingga ketiga.

Kesuksesan tim Hoky Hunter tidak lepas dari peran pembimbing, Julian Sahertian, S.Pd., M.T., dan Risa Helilintar, M.Kom., yang mendampingi sejak perancangan hingga penyempurnaan sistem. “Selain bimbingan, kami juga mendapat dukungan akomodasi dari kampus dalam setiap perlombaan,” tambah Ilham.

Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer UNP Kediri, Dr. Sulistiono, M.Si., menyebut capaian ini bukan sekadar prestasi lomba, tetapi juga bagian dari misi kampus mendorong inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat. “Kami ingin inovasi mahasiswa tidak berhenti di ajang kompetisi, melainkan bisa diterapkan. Sistem ini diharapkan membantu memantau pencemaran Sungai Brantas sekaligus menjadi contoh pemanfaatan energi terbarukan,” ujarnya.

Menurut Sulistiono, keberhasilan tim Hoky Hunter ikut memperkuat reputasi UNP Kediri di bidang penelitian dan pengabdian masyarakat. Ia mengingatkan, pada 2024 kampus ini menempati peringkat 101 dari 4.000 perguruan tinggi negeri maupun swasta di Indonesia, sebuah capaian yang menunjukkan kapasitas UNP melahirkan karya inovatif.

Lebih jauh, inovasi Smart Solar dinilai memiliki potensi besar untuk dikembangkan, tidak hanya menjaga efisiensi energi, tetapi juga dapat disesuaikan untuk mendeteksi polutan, debu, hingga sampah di perairan. “Sebelum dipasarkan, karya mahasiswa ini akan kami ajukan hak kekayaan intelektual (HAKI) agar terlindungi secara hukum dan siap dikomersialkan. HAKI pasti, baru kemudian dapat kita komersialkan kepada masyarakat maupun pemerintah,” tegas Sulistiono.(*/pty/kur)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button