EkonomiPolitik dan PemerintahanReligiWisata

Mas Dhito Dorong Optimalisasi Bandara Dhoho sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru

Kediri, gelarfakta.com – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menegaskan komitmennya untuk terus mendorong optimalisasi Bandara Internasional Dhoho sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di wilayah Jawa Timur bagian barat dan selatan.

Komitmen tersebut disampaikan melalui Wakil Bupati Kediri Dewi Mariya Ulfa saat mewakili Bupati Kediri dalam Focus Group Discussion (FGD) bersama sejumlah maskapai asing anggota Board of Airlines Representatives Indonesia (BARINDO) yang digelar di Bandara Dhoho, Kamis (11/12/2025).

Dalam arahannya, Bupati Kediri yang akrab disapa Mas Dhito menekankan bahwa Bandara Dhoho tidak hanya berfungsi sebagai infrastruktur transportasi udara, tetapi juga sebagai motor penggerak ekonomi regional. Peran strategis tersebut meliputi pengembangan layanan umrah, sektor pariwisata, serta percepatan ekspor komoditas unggulan Kabupaten Kediri dan kawasan Selingkar Wilis.

Melalui Mbak Dewi, Mas Dhito menyampaikan bahwa keberadaan runway sepanjang 3.300 meter menjadikan Bandara Dhoho sangat strategis sebagai episentrum baru mobilitas masyarakat. Bandara ini diharapkan mampu melayani pergerakan masyarakat, termasuk pekerja migran asal Jawa Timur bagian barat dan selatan yang jumlahnya cukup besar.

Selain itu, Mas Dhito juga menyoroti potensi efek berganda atau multiplier effect dari keberadaan bandara, mulai dari peningkatan aktivitas ekspor, pertumbuhan sektor pariwisata, hingga terbukanya peluang hadirnya perguruan tinggi negeri maupun swasta di Kabupaten Kediri.

“Untuk mendukung keberlangsungan bandara, infrastruktur pendukung terus dikebut. Jalan Tol Kediri–Tulungagung dan Kediri–Kertosono merupakan Proyek Strategis Nasional yang diperkuat dengan moda transportasi antardaerah seperti Damri dan PO Harapan Jaya,” ujar Mbak Dewi menyampaikan pesan Bupati.

Mas Dhito juga menegaskan kesiapan Kabupaten Kediri dalam menyuguhkan komoditas pertanian berkualitas untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik maupun ekspor. Sejumlah komoditas unggulan yang siap dikembangkan antara lain nanas, cabai, padi, jagung, mangga podang, hingga rosela.

“Untuk komoditas nanas, pada Februari lalu Kediri telah mengekspor ke Dubai. Pada Desember 2025 direncanakan pengiriman ke Jeddah, dan Januari 2026 ekspor Nanas Pasir Kelud 1 ke Rusia,” jelasnya.

Ke depan, Mas Dhito berharap Bandara Dhoho dapat membuka lebih banyak rute penerbangan domestik maupun internasional, khususnya untuk melayani penerbangan umrah dan haji. Hingga November 2025, tercatat sekitar 18.200 warga Kediri Raya dan sekitarnya telah diberangkatkan untuk ibadah umrah.

Selain itu, Pemerintah Kabupaten Kediri juga mendorong percepatan operasional fasilitas kargo internasional guna memperluas akses pasar global bagi produk lokal.

“Kemarin Bapak Menteri Haji dan Umrah telah meninjau langsung kesiapan Bandara Dhoho. Harapannya, bandara ini segera beroperasi untuk layanan umrah dan haji. Kami optimistis pada 2027 jamaah haji dari Kediri dan sekitarnya dapat berangkat dan pulang melalui Bandara Dhoho,” pungkas Mbak Dewi menyampaikan harapan Bupati Kediri.(*/pty/kur)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button