Olahraga

Bukan Wartawan, Pelaku Pemukulan Suporter Arema Seorang Youtuber

Kediri, Gelar Fakta – Pelaku aksi pemukulan terhadap supporter Arema saat laga pertandingan melawan Persik Kediri di Stadion Brawijaya akhirnya diketahui identitasnya.

Pelaku datang ke kantor Sekretariat Persik Kediri pada Selasa (20/09).

Pemuda 21 tahun ini sengaja didatangkan oleh Panitia Pelaksana (Panpel) Persik untuk memberikan klarifikasi.

Sebab sebelumnya, sempat muncul informasi bahwa pelaku pemukulan adalah awak media lantaran mengenakan rompi khusus.

Sebelumnya pelaku pemukulan diminta datang ke kantor Sekretariat Persik Kediri pukul 13.00 WIB.

Namun menurut keterangan pihak keluarga, pelaku sedang bekerja sehingga kedatangannya diundur pukul 19.00 WIB.

Dalam keterangannya, pelaku mengakui semua kesalahannya dan meminta maaf.

“Saya menyatakan permohonan maaf sebesar-besarnya atas perbuatan saya. Yang saya lakukan dalam match Persik Kediri vs Arema FC. Terutama saya sampaikan malam ini terhadap korban. Setelah itu, perlu diluruskan saya bukanlah wartawan atau pun tim official seperti yang dituduhkan,” tuturnya.

Pelaku juga mengaku bukan merupakan wartawan, melainkan penonton biasa dan ingin membuat konten pribadi untuk akun Youtube-nya.

“Saya merupakan penonton biasa yang membuat konten pribadi untuk YouTube saya. Karena itu saya memohon maaf kepada pihak-pihak yang dirugikan atas perbuatan saya. Karena itu sekali lagi saya meminta maaf kepada suporter Persik Kediri maupun yang lain. Kemudian kepada rekan-rekan media yang meliput pertandingan tersebut baik dari pihak Kediri, Malang atau pun kota lain,” sambung pelaku.

Pelaku juga mengatakan ia sengaja mengambil rompi khusus yang seharusnya dipergunakan oleh para awak media, tanpa sepengetahuan panitia penyelenggara pertandingan.

“Saya menyadari bahwa atas perbuatan saya tersebut telah mencoreng nama baik media, jurnalis dan saya memohon maaf dengan sebesar-besarnya. Saya memohon maaf juga kepada Panpel Persik, atas tindakan saya mengambil rompi media tanpa sepengetahuan Panpel. Yang mana rompi tersebut ditujukan kepada media sedangkan saya menggunakan untuk kepentingan pribadi.Demikian permohonan maaf ini saya sampaikan,” demikian ungkap pelaku.

Sebelumnya diketahui, kasus pemukulan terhadap suporter ini terjadi saat laga Liga 1 Persik melawan Arema di Stadion Brawijaya Kediri, Sabtu (17/09).
Lantaran sempat disebutkan bahwa pelakunya merupakan awak media, empat organisasi wartawan di Kediri dan Surabaya pun akhirnya melakukan pengecekan dan diketahui bahwa pelaku bukan dari kalangan media.

Keempat organisasi tersebut, yakni Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kediri, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Korda Kediri, serta Pewarta Foto Indonesia (PFI) Surabaya, kemudian mengeluarkan pernyataan sikap dan meminta agar pelaku segera ditemukan untuk membuat pernyataan secara terbuka di depan publik.(*/kur)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button