Awalnya Hobi Hingga Buka Salon Khusus Cupang
Kediri, Gelar Fakta – Hobi memang kerap kali dilakukan untuk mengisi waktu luang. Tak jarang orang melakukan hobi sebagai pekerjaan utama.
Namun dari hobi ini juga pemuda asal Desa Plosokidul Kecamatan Plosoklaten mampu menjadikan hobinya sebagai sumber penghasilan tetap.
Mengenal lebih dekat pemuda yang kerap disapa Ragil ini, ia dulunya gemar memelihara ikan cupang sejak virus corona pertama melanda. Itupun untuk mengisi waktu luang.
Lambat laun dengan keuletan dan ketekunannya memelihara ikan cupang dia mulai mengikuti kontes ikan cupang di beberapa daerah.
Dari situ dia mengenal kata Nyalon karena banyak peserta sebelum perlombaan melakukan treatmen mempercantik ikan yang akan dilombakan.
“Sebelum kontes pasti nyalonkan ikan. Ya seperti salon. Menata selulur sirip agar kelihatan lebih bagus,” ujarnya sambil tersenyum.
Lanjut cerita, dia mulai mencoba mempercantik tampilan ikan miliknya di rumah untuk menghemat biaya.
“Kalau nyalon bayar Rp50.000 per ikan. Itu juga cuma bertahan satu mingguan. Jadi belajar sendiri di rumah dari ikan-ikan yang disortir,” tambahnya.
Dalam kurun satu tahun belajar, Ragil mengaku lihai dan berani membuka salon khusus cupang di rumah maupun di arena kontes.
Alhasil dari perawatan ikan yang dulunya cuma dibeli dengan harga Rp10.000 hingga Rp15.000, setelah melalui treatmen Rp200.000 per 3 ekor untuk bahan rawatan. Belum masuk kategori Amunisi atau untuk kontes, harus melewati treatmen lagi.
“Bahan rawatan biasanya Rp200.000 per 3 ekor. Setiap ikan beda. Ada yang 2 minggu dari ambil di perternak udah siap jual, ada yang berbulan-bulan baru siap jual. Itu juga belum bisa langsung kontes. Itu cuma ikan yang kelihatan bakatnya di arena,” imbuhnya.
Dalam satu bulan kontes ikan cupang di berbagai daerah, bisa diadakan lebih dari 10 kali.
Hal itu juga yang membuat pemuda berusia 24 tahun ini lebih memilih menjadikan hobi sebagai penghasilan utama daripada mencari pekerjaan.
Karena sudah banyak pemain ikan cupang yang menyalonkan ikan cupang baik di rumahnya atau di arena kontes.
“Waktu di rumah juga ada yang nyalon ikan cupang. Tapi paling enak di arena kontes pasti banyak yang salon bisa 7 dampai 10 ekor,” pungkasnya.
Bermodal tembakau untuk membius ikan. Dan silet sebagai alat untuk mentalon, ratusan ikan cupang hasil salon Ragil nyatanya telah menjuarai beberapa event di dalam kota maupun luar kota.(van)