Kuliner

Renyahnya Bisnis Opak Gambir Pada Saat Bulan Ramadan

Kediri, Gelar Fakta – Selain terkenal akan kuliner khasnya tahu kuning. Kota Kediri juga memiliki makanan tradisional yang jauh lebih tua yaitu opa gambir.

Jajanan tradisional yang akrab dikenal sebagai “egg roll” Jawa itu, masih eksis di antara banyak jenis kuliner modern, bahkan hingga kini masih ada sebagaian masyarakat yang melestarikannya.

Olahan kuliner tradisional ini terbuat dari tepung terigu, gula pasir dan telur dan sering dijadikan oleh-oleh atau jajanan di hari besar keagamaan.

Salah satu pembuat opak gambir di Kota Kediri yang masih eksis sampai sekarang berada di Kelurahan Bujel Kecamatan Mojoroto Kota Kediri yang dikelola oleh Umi Mustadiyah

Dirinya menjelaskan, datangnya bulan Ramadan menjadi berkah tersendiri bagi usaha yang ia geluti sejak dia masih duduk di bangku sekolah, bahkan bisa dikatan merupakan masa panen bagi para pembuat jajanan tradisional ini.

” Yang beli banyak (saat ramadhan). Ada yang ngga pesan langsung datang beli, ada juga yang pesan. Sejak awal puasa sudah ada sekitar 10 orang. Yang dari Pasuruan sudah ambil 20 kg, terus mau ambil lagi 10 kg. Dari kota Kediri ada yang ambil 5 kg, terus 10 kg. Ada juga dari Nganjuk. Jadi ambil, terus pesan, ambil lagi,” Ujarnya, Sabtu (16/4/2022).

Lanjut, wanita berusia 65 tahun tersebut mengatakan, dirinya membuat opak gambir berdasarkan pesanan. Hal itu dilakukan untuk menjaga kualitas rasa dan juga kenikmatan opak gambir.

Tidak hanya itu, ia juga memanfaatkan perasa dari buah-buahan asli serta bahan alami untuk mendapatkan rasa yang lebih nikmat.

” Ada durian, pisang, jahe, original. Kalau pakai buah asli rasanya berbeda dengan yang memakai essence (perasa buatan), lebih enak yang memakai buah asli, ” Imbuhnya.

Wanita yang akrab disapa Umi, menuturkan, bahwa usaha opak gambir yang dirinya geluti telah turun temurun dari keluarganya, sehingga dia tetap mempertahankan resep dan cara maemasak ala tradisional.

” Adonan opak gambir dituang ke dalam cetakan yang dibuat sendiri lalu dibolak-balik agar matang merata. Setelah adonan matang namun tidak boleh sampai keras, digulung secara manual menggunakan tangan, ” Katanya.

Yang membuat tambah unik dan berbeda adalah cara memasak opak gambir masih menggunakan arang atau sering disebut menggarang. Setiap harinya, dia bisa menghasilkan 2,5 kg opak gambir.

” Kalau tidak bulan ramadhan mulai garang jam 8 pagi sampai jam 3 sore. Tapi kalau bulan ramadhan mulai garang habis sahur sampai nanti sekitar jam 10-11 siang selesai,” urainya.

Terakhir, Umi juga menambahkan, saat menggulung perlu timing yang tepat agar opak gambir bisa tergulung sempurna dan terjaga. Bahan bakunya sendiri terdiri dari tepung, gula, telur dan perasa. Di hari biasa, opak gambir sering jadi oleh-oleh, sementara untuk idul Fitri opak gambir jadi suguhan wajib di ruang tamu. (Yan).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button