Wisata Pokdarwis Keling Manjakan Wisatawan Dengan River Tubing Yang Eksotis
Gelar Fakta – Selain menyajikan pesona alam berupa Goa Jegles Kabupaten Kediri, di sekitar area wisata tersebut juga menyajikan paket wisata menyusuri sungai berupa River Tubing.
Berlokasi di Desa Keling, Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri, wisata menyusuri Sungai Kembangan tak kalah seru dengan daerah lain. Selain arusnya cukup deras, hijaunya hutan di sepanjang rute bakal memanjakan mata wisatawan.
Sebagai mendukung program pemerintah Kabupaten Kediri berkenaan tempat wisata Pokdarwis Desa Keling mengangkat potensi wisata menyusuri sungai atau yang lebih dikenal dengan istilah River Tubing, di area Goa Jegles.
Ketika wisatawan berkunjung dan akan melakukan perjalanan menyusuri sungai dan Hutan sepanjang 2,5 KM atau memerlukan waktu selama 1 ½ jam bila debet airnya sedikit. Namun bila, debetnya dirasa besar maka hanya membutuhkan waktu selama 1 jam.
Berkenaan fasilitas pihaknya menyediakan peralatan lengkap dalam menyusuri sungai, kemudian antar jemput bagi para pengunjung dan, menyediakan konsumsi.
” Demi keamanan peserta selama menyusuri sungai. Kami sudah menyiapkan pelampung sebagai antisipasi bagi mereka yang tidak bisa berenang, kemudian Ban dan, juga helm guna melindungi kepala,” ujar Sekretaris Pokdarwis Desa Keling, Didin Saputro, Minggu (23/1/2022).
Perihal arus di Sungai Kembangan, dirinya memastikan sangat aman bagi wisatawan karena aliran airnya tidak begitu deras dengan kedalaman sungai tidak mencapai setengah meter. Ungkapnya.
Didin menambahkan, yang menarik selama wisatawan melakukan kegiatan menyusuri sungai akan tersaji pemandangan Hutan belantara, diliputi juga tebing-tebing yang tersusun secara rapi dan alami. Tidak hanya itu pengunjung wisata akan menikmati sensasi memasuki terowongan jembatan bersejarah peninggalan Belanda.
” Jadi sepanjang perjalanan mirip hutan belantara, ada juga tebing-tebing yang tersusun atas bantuan-bantuan padas dengan relief relief menarik. Dan nanti difinish ada terowongan Jembatan yang ada sejak zaman Belanda dibangun pada tahun 1882, dan hingga kini masih kita lestarikan keberadaanya,” urainya.
Meski secara resmi belum masuk sebagai peninggalan atau benda cagar budaya, Jembatan tersebut saat ini telah masuk datanya ke pihak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri serta Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jawa Timur.
Pria yang sekaligus menjabat sebagai perangkat Desa Keling mengutarakan, dengan adanya kegiatan menyusuri sungai atau River Tubing dapat meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat sekitar dikarenakan secara pengelolaan telah ditandatangani secara profesional oleh Badan Usaha Milik Desa ( Bumdes).
Harapannya agar kedepannya kegiatan River Tubing menjadi salah satu alternatif tempat wisata yang menjadi jujukan wisatawan baik lokal maupun internasional.
Tak lupa dirinya juga menghimbau kepada wisatawan yang melakukan perjalanan wisata menyusuri sungai agar tetap berhati-hati dan waspada.
” Kami menghimbau kepada pengunjung agar tetap hati hati selama perjalana karena dengan jarak tempuh 2,5 Kilometer merupakan perjalanan yang tidak pendek. Maka sebelum melakukan perjalan pengunjung bisa cek kesiapan dan kesehatan fisik agar tidak terjadi hal hal yang tidak pernah diinginkan terjadi,” tandasnya.
Terpisah, Salah Satu Pengunjung Asal Pekanbaru Provinsi Riau, Nur Hidayah mengungkapkan, sesudah melakukan kegiatan menyusuri Sungai Kembangan. Meski badan terasa capek tapi puas dan sangat seru untuk dilakukan.
Berkenaan lokasi wisata, dirinya bersama teman-temannya yang sedang mengikuti kursus les privat bahasa di Kampung Inggris, Pare Kabupaten Kediri. Tahu dan mendatangi lokasi berdasarkan informasi sosial media yakni aplikasi Instagram.
Dirinya merasa tempatnya cukup layak dikunjungi oleh wisatawan dan tidak kalah dengan lokasi lainnya.
” Untuk kita kelas anak sekolahan sangat recommended bagi temen temen yang ingin berlibur disini,” ucapnya.
Dirinya juga memberikan masukan agar fasilitas dan sarana prasarana di lokasi wisata River Tubing Sungai Kembangan bisa semakin lengkap, mengingat selama perjalanan cukup menantang adrenalin dengan harga yang terjangkau. Pungkasnya. (Yan).