Peristiwa

BPBD Kabupaten Kediri Bantah Gunung Kelud Akan Meletus Lagi,Ini Penjelasannya

Gelar Fakta – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri, menyatakan beredarnya video di salah satu akun YouTube berkenaan status Gunung Kelud akan meletus adalah hoax atau tidak benar.

Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kabupaten Kediri, Syaifudin Zuhri, menjelaskan, berdasarkan hasil pemantauan dan foto dari Pos Pengamatan melalui kamera CCTV terkini.

Gunung Kelud statusnya masih normal dan aman bagi masyarakat Kediri dan sekitarnya pada umumnya.

“Tidak benar jika saat ini Gunung Kelud Siaga 1. Karena dari hasil pemantauan petugas di Pos Pengamatan melalui kamera CCTV, Gunung Kelud berada pada level 1 (normal).” tegasnya, Minggu (16/1/2022).

Pria yang akrab disapa Syaifudin menambahkan, meski sempat beredar kabar pada salah satu akun di youtube, jika Gunung Kelud Siaga 1. Pihaknya secara tegas membantah kebenaran berita tersebut dan tidak sesuai dengan realita saat ini.

Dari hasil kamera CCTV di Pos Pengamatan, secara visual Gunung Kelud terlihat secara jelas. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 5-10 meter di atas puncak kawat

Dirinya juga menghimbau kepada masyarakat atau wisatawan yang berkunjung ke lokasi Gunung Kelud agar tetap berhati-hati dan waspada serta tidak mempercayai secara langsung bila adanya berita-berita yang masih simpang siur kebenaranya.

“Masyarakat dan wisatawan diimbau untuk tidak memasuki/mendekat kawasan kawah aktif Gunung Kelud, karena bisa terjadi aktivitas vulkanik tiba-tiba yang dapat mengancam keselematan,”pungkasnya.

Untuk sekedar diketahui di Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak gunung api seperti Gunung Kelud sehingga, kita juga perlu mengetahui seperti apa saja tingkat kegiatan gunung api agar memiliki kewaspadaan.

Tingkat Aktivitas Gunung Api

Level I/ Aktif Normal

Dikatakan dalam artikel Pengenalan Gunung Api oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), yang dimaksud dengan level satu atau Aktif Normal adalah tidak adanya kelainan pada gunung api berdasarkan pengamatan dari hasil visual, kegempaan, dan gejala vulkanik lainnya.

Level II/ Waspada

Level II berarti ada peningkatan kewaspadaan berupa kelainan yang terlihat secara visual atau hasil pemeriksaan kawah, kegempaan, dan gejala vulkanik lainnya.

Level III/ Siaga

Level siaga menunjukkan adanya peningkatan yang semakin nyata berdasarkan pengamatan visual atau pemeriksaan kawah, kegempaan, dan metode lainnya yang saling mendukung. Berdasarkan analisis, perubahan aktivitas gunung berapi status Siaga/level III cenderung diikuti letusan.

Level IV/ Awas

Status awas akan diberikan kepada gunung api yang akan segera atau sedang meletus. Selain itu, status ini juga diberikan sebagai tanda bahwa ada keadaan yang akan menimbulkan bencana. Pemberian status ini ditandai apabila gunung api mengalami letusan pembukaan disertai dengan abu dan asap.

Dalam level ini, letusan berpotensi terjadi dalam waktu 24 jam. Pada situasi ini, tindakan yang harus dilakukan adalah mengevakuasi wilayah-wilayah sekitar yang berpotensi terdampak bencana. Instansi terkait wajib melakukan koordinasi harian serta piket penuh.

Itulah beberapa tingkatan aktivitas gunung api yang perlu kita ketahui agar dapat belajar dan mewaspadai dari pengalaman yang telah terjadi di Gunung Semeru beberapa pekan lalu.(yan).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button